7 Jan 2013

Apakah Sejatinya sebuah Merek itu?

Dunia industri terus berkembang dinamis dan persaingan yang begitu ketat semakin meningkatkan kesadaran para pelaku bisnis akan pentingnya sebuah merek. Bahkan karena pertimbangan merek pula yang menyebabkan Salim Group (holding company terbesar di Indonesia) berani membeli merek Bimoli senilai Rp. 25 Miliar dari Sinar Mas. Salim Group juga memborong beberapa merek yang dianggap memiliki ekuitas tinggi seperti kopi Tugu Luwak dan kecap Piring Lombok. 


Merek merupakan asset sangat bernilai yang disebut goodwill dan terpampang di neraca. Merek pulalah yang akan memberikan revenue dimasa mendatang. 
 
 


 
Namun apakah sejatinya sebuah merek itu ?
 
Pengertian merek menurut David A.Aaker adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu. Dengan demikian suatu merek membedakannya dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh kompetitor. Sedangkan menurut William J. Stanton merek adalah nama, istilah, simbol atau desain khusus atau beberapa kombinasi unsur ¬unsur ini yang dirancang untuk mengidentifikasikan barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual. Dengan demikian, dapat disimpulkai bahwa merek mempunyai dua unsur, yaitu Brand name yang terdiri dari huruf-huruf atau kata¬ kata yang dapat terbaca, serta Brand mark yang berbentuk symbol.Merek mengandung janji perusahaan untuk secara konsisten memberikan ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. 
 
Merek lebih dari sekadar jaminan kualitas karena di dalamnya tercakup enam pengertian berikut ini.
  1. Atribut produk, seperti halnya kualitas, gengsi, nilai jual kembali desain, dan lain-lain. Mercedes menyatakan sesuatu mahal, produk yang dibuat dengan baik, terancang baik, tahan lama, bergengsi tinggi, dan sebagainya.
     
  2. Manfaat. Meskipun suatu merek membawa sejumlah atribut konsumen sebenarnya membeli manfaat dari produk tersebut. Dalam hal ini atribut merek diperlukan untuk diterjemahkan menjadi manfaat fungsional atau manfaat emosional. Sebagai gambaran, atribut “mahal” cenderung diterjemahkan sebagai manfaat emosional, sehingga orang yang mengendarai mercedes akan merasa dirinya dianggap penting dan dihargai.
     
  3. Nilai. Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. Mercedes menyatakan produk yang berkinerja tinggi, aman, bergengsi, dan sebagainya. Dengan demikian produsen Mer¬cedes juga mendapat nilai tinggi di mata masyarakat.
     
  4. Budaya. Merek juga mencerminkan budaya tertentu. Mercedes mencerminkan budaya Jerman yang terorganisir, konsisten, tingkat keseriusannya tinggi, efisien, dan berkualitas tinggi.
     
  5. Kepribadian. Merek juga mencerminkan kepribadian tertentu. Sering kali produk tertentu menggunakan kepribadian orang yang terkenal untuk mendongkrak atau menopang merek produknya.
     
  6. Pemakai. Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut. Pemakai Mercedes pada umumnya diasosikan dengan orang kaya, kalangan manajer puncak, dan sebagainya. Pemakai Dimension Kiddies tentunya adalah anak-anak.

Jadi, Merek adalah nama, terminologi, tanda, simbul atau desain atau kombinasi diantaranya, yang ditujukan untuk mendidentifikasi barang atau jasa dari satu penjual atau kelompok penjual dan untuk mebedakannya dari pesaing. 
 
Beberapa bagian merek antara lain adalah nama merek, tanda merek, merek dagang, dan copyright. Nama merek adalah bagian dari merek dimana bagian dari merek yang dapat disebutkan atau dieja. 
 
Tanda merek adalah bagian dari merek yang tidak dapat dieja atau disebutkan, seperti simbol, desain atau warna atau huruf yang berbeda. 
 
Merek dagang adalah merek atau bagian merek yang diberikan untuk melindungi secara hukum-yaitu melindungi penjual untuk menggunakan hak eksklusif untuk menggunakan nama merek atau tanda merek. 
 
Copyright adalah hak hukum eksklusif yang diberikan untuk menggandakan, mempublikasikan, dan menjual segala sesuatu yang berbentuk buku, musik atau karya artistik. (Sumber: http://frommarketing.blogspot.com).
 
 
 
 
 
Sumber :
http://kampus.marketing.co.id/2011/07/25/pengertian-merek/

CUSTOMER SERVICE : Mudah dalam Teori Paling Sulit dalam Implementasi

Customer service adalah layanan yang diterima konsumen sebelum, selama, dan setelah pembelian. Ini adalah faktor utama yang menjadi penentu kepuasan pelanggan dan value yang diberikan, selain mutu produk itu sendiri.

Tujuan customer service yang sebenarnya bukanlah hanya mencapai kepuasan pelanggan, tapi juga untuk menciptakan customer loyalty (pelanggan yang setia dan terus membeli dari kita). Customer service adalah bagian dari setiap pengalaman yang diterima oleh konsumen.

Customer service sudah menjadi bagian terpenting dalam setiap bisnis saat ini. Bahkan ini adalah satu-satunya komponen yang bisa membedakan kita di antara begitu banyak kompetitor yang tidak dapat atau sangat sulit untuk ditiru.

Bagaimana kita bisa mencipakan customer service adalah sangat bervariasi dari satu perusahaan dengan perusahaan lain. Kreativitas dan komitmen sangat dibutuhkan dalam hal ini agar perusahaan kita bisa menjadi unik di mata konsumen dan mampu tampil menonjol. Selain mutu produk atau layanan yang diberikan perusahaan, customer service adalah komponen terpenting berikutnya yang menentukan daya tahan dan daya saing suatu perusahaan.







Sumber:

Laura Lake
About.com

http://kampus.marketing.co.id/2011/09/20/customer-service-mudah-dalam-teori-paling-sulit-dalam-implementasi/

DASAR SEGMENTAS DAN KONSEP SEGMENTASI

Apakah Segmentasi Itu?

Segmentasi adalah proses membagi pasar ke dalam grup-grup konsumen potensial dimana masing-masing grup memiliki karakter yang sama dan cenderung memiliki perilaku pembelian yang sama. Tujuan dari melakukan segmentasi adalah untuk menganalisa pasar, menemukan ceruk-ceruk (niche) pasar dan agar dapat mengembangkan kompetisi perusahaan.

Kesuksesan sebuah strategi pemasaran tidak bisa lepas dari cara memahami dan mendalami pasar yang kita sasar. Ada produk yang mencoba menembak satu jenis pasar yang homogen, tetapi ada produk yang menembak beberapa jenis pasar. Kenyataannya memang tidak semua elemen dalam marketing mix dapat memenuhi setiap jenis pasar. Oleh karena itu sangatlah penting bagi perusahaan untuk memilah-milah terlebih dahulu pasar mereka sebelum menjalankan strategi pemasaran. Dengan mengidentifikasi, mengevaluasi dan akhirnya memilih target pasar tertentu, perusahaan dapat menjalankan strategi pemasaran dengan lebih efisien dan efektif.

Segmentasi didefinisikan secara sederhana sebagai proses membagi sebuah pasar menjadi kelompok-kelompok lebih kecil, dimana setiap kelompoknya memiliki sifat-sifat yang relatif seragam (homogen). Istilah segmentasi biasanya langsung dikaitkan dengan istilah targeting, yakni upaya untuk memilih segmen-segmen spesifik yang paling berpotensi untuk membeli produk kita.

Salah satu cerita legendaris yang terkait dengan segmentasi adalah bagaimana Henry Ford membuat sebuah mobil yang disebut sebagai model T. Henry Ford dengan sombongnya memproduksi semua model T dengan warna hitam. “the car is car as long it is black”, katanya. Sebaliknya Alfred Sloan dari General Motors mencoba membangun model yang spesifik untuk setiap kelompok konsumen. Hasil akhirnya, strategi yang dilakukan oleh General Motors membuat perusahaan ini menggantikan Ford sebagai pemimpin pasar otomotif di Amerika Serikat.

Cerita ini menggambarkan bagaimana upaya menyamaratakan semua orang ternyata tidak berhasil. Setiap orang pasti memiliki perbedaan dalam hal selera, kebutuhan, pilihan dan lain-lain. Oleh karena itu mengelompokkan konsumen berdasarkan perbedaan-perbedaan tersebut sangat penting dilakukan sebelum aktifitas marketing mix dijalankan.



Konsep Segmentasi

Kesuksesan sebuah strategi pemasaran tidak bisa lepas dari cara memahami dan mendalami pasar yang kita sasar. Ada produk yang mencoba menembak satu jenis pasar yang homogen, tetapi ada produk yang menembak beberapa jenis pasar. Kenyataannya memang tidak semua elemen dalam marketing mix dapat memenuhi setiap jenis pasar. Oleh karena itu sangatlah penting bagi perusahaan untuk memilah-milah terlebih dahulu pasar mereka sebelum menjalankan strategi pemasaran. Dengan mengidentifikasi, mengevaluasi dan akhirnya memilih target pasar tertentu, perusahaan dapat menjalankan strategi pemasaran dengan lebih efisien dan efektif.

Segmentasi didefinisikan secara sederhana sebagai proses membagi sebuah pasar menjadi kelompok-kelompok lebih kecil, dimana setiap kelompoknya memiliki sifat-sifat yang relatif seragam (homogen). Istilah segmentasi biasanya langsung dikaitkan dengan istilah targeting, yakni upaya untuk memilih segmen-segmen spesifik yang paling berpotensi untuk membeli produk kita.

Salah satu cerita legendaris yang terkait dengan segmentasi adalah bagaimana Henry Ford membuat sebuah mobil yang disebut sebagai model T. Henry Ford dengan sombongnya memproduksi semua model T dengan warna hitam. “the car is car as long it is black”, katanya. Sebaliknya Alfred Sloan dari General Motors mencoba membangun model yang spesifik untuk setiap kelompok konsumen. Hasil akhirnya, strategi yang dilakukan oleh General Motors membuat perusahaan ini menggantikan Ford sebagai pemimpin pasar otomotif di Amerika Serikat.

Cerita ini menggambarkan bagaimana upaya menyamaratakan semua orang ternyata tidak berhasil. Setiap orang pasti memiliki perbedaan dalam hal selera, kebutuhan, pilihan dan lain-lain. Oleh karena itu mengelompokkan konsumen berdasarkan perbedaan-perbedaan tersebut sangat penting dilakukan sebelum aktifitas marketing mix dijalankan.





Sumber :
http://kampus.marketing.co.id/2011/11/10/dasar-segmentasi/
http://kampus.marketing.co.id/2011/07/05/konsep-segmentasi/

KARAKTERISTIK MEREK (BRAND CHARACTERISTICS)

Karakteristik merek memainkan peran yang vital dalam menentukan apakah pelanggan memutuskan untuk percaya pada suatu merek. Berdasarkan pada penelitian kepercayaan interpersonal, individu-individu yang dipercaya didasarkan pada reputation, predictability dan competence dari individu tersebut (Lau dan Lee, 1999). Dalam konteks hubungan pelanggan-merek, kepercayaan pelanggan dibangun berdasarkan pada reputasi merek, prediktabilitas merek, dan kompetensi merek. Penjelasan dari tiga karakteristik merek dapat ditunjukkan sebagai berikut:

  1. Brand Reputation

    Brand reputation berkenaan dengan opini dari orang lain bahwa merek itu baik dan dapat diandalkan (reliable). Reputasi merek dapat dikembangkan bukan saja melalui advertising dan public relation, tapi juga dipengaruhi oleh kualitas dan kinerja produk. Pelanggan akan mempersepsikan bahwa sebuah merek memiliki reputasi baik, jika sebuah merek dapat memenuhi harapan mereka, maka reputasi merek yang baik tersebut akan memperkuat kepercayaan pelanggan (Lau dan Lee, 1999).

     
  2. Brand Predictability

    Brand predictability berkenaan dengan kemampuan suatu kelompok untuk memprediksi perilaku dari kelompok lain (Doney dan Cannon, 1997). Predictable brand adalah merek yang memungkinkan pelanggan untuk mengharapkan bagaimana sebuah merek akan memiliki performance pada setiap pemakaian. Predictability mungkin karena tingkat konsistensi dari kualitas produk. Brand predictability dapat meningkatkan keyakinan konsumen karena konsumen mengetahui bahwa tidak ada sesuatu yang tidak diharapkan akan terjadi ketika menggunakan merek tersebut. Karena itu, brand predictability akan meningkatkan kepercayaan terhadap merek karena predictability menciptakan ekspektasi positif (Kasperson et al., 1992, dalam Lau dan Lee, 1999).

     
  3. Brand Competence

    Brand competence adalah merek yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan, dan dapat memenuhi kebutuhannya. Kemampuan berkaitan dengan keahlian dan karakteristik yang memungkinkan suatu kelompok memiliki pengaruh dalam suatu wilayah tertentu (Butler dan Cantrell, 1984, dalam Lau dan Lee, 1999). Ketika diyakini bahwa sebuah merek itu mampu untuk menyelesaikan permasalahan dalam diri pelanggan, maka pelanggan tersebut mungkin berkeinginan untuk meyakini merek tersebut. (Wachid Fz/dari berbagai sumber).
 
 
 
 
Sumber :
 http://kampus.marketing.co.id/2011/12/04/karakteristik-merek-brand-characteristics/

TUJUAN DARI SEGMENTASI DAN BENEFIT MELAKUKAN SEGMENTASI

Tujuan Dari Segmentasi :

Mengapa seorang pemasar harus melakukan segmentasi terhadap pasarnya? Alasan pertama adalah karena adanya perbedaan atau keanekaragaman di dalam pasar itu sendiri. Tak ada satu orang pun yang sama, dan perbedaan tersebut sangat berpengaruh terhadap kebutuhan pasar.

Alasan kedua adalah kita bisa menemukan peluang bisnis, bila kita berhasil menemukan kebutuhan pasar yang belum terpenuhi.

Kita melakukan segmentasi supaya kita bisa mendefinisikan pasar berdasarkan kebutuhan pelanggan dengan lebih rinci dan jelas. Kita bisa lebih memahami pelanggan, dan yang lebih penting lagi, mengerti mengapa mereka membeli. Dengan demikian, strategi marketing yang akan dibuat nanti bisa lebih disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

Jangan lupa pula bahwa kebutuhan pasar itu terus berubah-ubah. Program segmentasi yang bagus sangat diperlukan supaya kita bisa cepat menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan pasar yang terus berubah ini. Selain itu, kita juga bisa mengalokasikan sumber daya marketing yang ada dengan lebih efisien.

Segmentasi yang baik dan tepat bisa melancarkan program pemasaran sehingga bisa berjalan dengan efektif. Dengan segmentasi yang benar, anggaran bisa dihemat, periklanan bisa lebih tepat sasaran dan kepuasan pelanggan juga bisa ditingkatkan.
 
 

 

Benefit melakukan segmentasi :

Ada beberapa keuntungan dalam melakukan segmentasi: 
  1. Lebih jelas. Segmentasi membuat kita bisa melihat secara lebih jelas pasar yang akan menjadi sasaran. Kita dapat semakin mengerti konsumen kita, dan apa menjadi motif konsumen tersebut membeli produk kita.
     
  2. Lebih efektif. Setelah mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen, kita dapat menjalankan program-program pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan konsumen tersebut. Dengan demikian program pemasaran kita akan bisa berjalan dengan efektif.
  3. Lebih efisien. Segmentasi membuat alokasi sumber daya kita menjadi efisien. Sebagai contoh, dalam berpromosi kita dapat menghindarkan terjadinya pemborosan karena promosi kita tidak tepat sasaran.
     
  4. Lebih kompetitif. Melalui segmentasi kita dapat memposisikan merek kita ke dalam satu kelompok segmen tertentu dimana merek kita lebih memiliki kompetensi dibandingkan merek lain. Sebagai contoh, sebuah merek pasta gigi memilih pasar orang yang menyukai kesegaran mulut karena pasta gigi yang diproduksinya memiliki kandungan yang dapat menyegarkan nafas.
 
 
 
Sumber :
http://kampus.marketing.co.id/2011/07/21/tujuan-segmentasi/
http://kampus.marketing.co.id/2011/07/05/benefit-melakukan-segmentasi/

ANALISIS SWOT- STRENGTHS, WEAKNESSES, OPPORTUNITIES, DAN THREATS

Ketika anda melakukan strategi perencanaan untuk perusahaan (baik online maupun offline), analisa SWOT sangat berguna untuk melengkapi analisis yang memperhitungkan tidak hanya untuk bisnis anda saja, tetapi bisnis pesaing anda dan lingkungan bisnis saat ini juga.

Analisa SWOT membantu anda mengindentifikasi cara untuk meminimalkan pengaruh kelemahan dalam bisnis anda sambil memaksimalkan kekuatan anda. idealnya, anda dapat memaksimalkan kekuatan anda untuk meraih peluang pasar dari kelemahan pesaing anda.

 
Analisis dasar SWOT

Anda bisa mengembangkan analisa dasar SWOT dalam sesi brainstorming dengan anggota lain dari perusahaan Anda, atau Anda sendiri jika Anda berada di toko sendirian. Untuk memulai analisis dasar SWOT buatlah empat kotak atau empat daftar, masing masing untuk tiap komponen SWOT:

| Strengths | Weaknesses | Opportunities | Threats |

  1. Strengths (Kekuatan) – Pikirkan tentang apa yang perusahaan Anda dapat lakukan dengan baik. Apa yang membuat Anda terlihat menonjol dari para pesaing? Kelebihan apa yang Anda miliki dibandingkan bisnis lain?
     
  2. Weaknesses (kelemahan) – Buatlah daftar area yang diperjuangkan. Apa yang dikeluhkan pelanggan Anda? Apa saja kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi dari tenaga penjualan Anda?
     
  3. Opportunities (Peluang) – Cobalah untuk membuka daerah-daerah di mana kelebihan Anda belum dimanfaatkan sepenuhnya. Apakah ada tren yang berkembang sesuai dengan kelebihan perusahaan Anda? Apakah ada produk / layanan yang Anda bisa melakukannya dengan baik tetapi belum mampu bersaing?
     
  4. Threats (Ancaman) – Carilah hal-hal yang bisa merusak bisnis Anda, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Secara internal, apakah Anda memiliki keuangan, pengembangan, atau menemukan masalah lain?

Lanjutan analisis SWOT


Sebuah analisis lebih mendalam tentang SWOT dapat membantu anda lebih memahami situasi kompetitif perusahaan anda. salah satu cara untuk memperbaiki dasar SWOT adalah dengan memasukkan informasi tentang pesaing lebih rinci dalam analisis.

Perhatikan internet yang berhubungan dengan kegiatan seperti keikutsertaan perusahaan perdagangan, inklusi search engine, dan link ke situs luar. Ini akan lebih membantu Anda melihat peluang dan ancaman terhadap perusahaan Anda. Anda juga dapat melihat lebih dekat pada lingkungan bisnis. Seringkali, peluang muncul sebagai akibat dari sebuah lingkungan bisnis yang terus berubah. Anda juga dapat meningkatkan analisis SWOT melalui survei. Anda bisa belajar lebih banyak tentang Anda sendiri maupun situs bisnis kompetitor.

Entah dengan menggunakan pendekatan dasar atau lebih maju dari analisis SWOT, Anda pasti akan pulang dengan pengetahuan yang baru. Gunakan ini untuk meningkatkan efektivitas perusahaan Anda dan sebagai masukan ke dalam bisnis atau rencana pemasaran.



Sumber :
http://www.marketing.co.id/blog/2012/10/10/analisa-swot-strengths-weaknesses-opportunities-dan-threats/

EKUITAS MERK

Beberapa peneliti mempunyai pendapat yang berbeda-beda dalam mengklasifikasikan indikator atau dimensi yang terdapat dalam ekuitas merek. 


Keller (2003) menyebutkan pengetahuan merek (brand knowledge) yang terdiri atas kesadaran merek (brand awareness) dan citra merek (brand image) sebagai indikator dari ekuitas merek.


Shocker dan Weitz (1988, dalam Gil et al 2007))mengklasifikasikan dimensi ekuitas merek menjadi dua, yaitu citra merek (brand image) dan loyalitas merek (brand loyalty). 



Agarwal dan Rao (1996, dalam Gil et al 2007)) mengemukakan dua indikator utama pada ekuitas merek yaitu kualitas keseluruhan (overall quality) dan minat memilih (choice intention). 


Namun, yang paling umum digunakan adalah pendapat Aaker (1996), yaitu bahwa terdapat lima indikator atau dimensi utama pada ekuitas merek. Kelima indikator tersebut adalah  :
  1. Kesadaran merek (brand awareness).
  2. Asosiasi merek (brand associations)
  3. Perceived quality. 
  4. Loyalitas merek (brand loyalty). 
  5. Aset-aset lain yang berkaitan dengan merek (other brand-related assets). 


Pada prakteknya, hanya empat dari kelima indikator tersebut yang digunakan pada penelitian-penelitian mengenai consumer-based brand equity, yaitu kesadaran merek, asosiasi merek,perceived quality dan loyalitas merek. Hal ini dikarenakan aset-aset lain yang berkaitan dengan merek (seperti hak paten dan saluran distribusi), tidak berhubungan secara langsung dengan konsumen. (wfz).

 


Baca juga:
Gil, R.B., AndrĂ©s, E.F. and Salinas, E.M. (2007), “Family as a Source of Consumer-based Brand Equity”, Journal of Product & Brand Management, Vol. 16 No. 3, pp. 188-199.

Aaker, D.A. (1996), “Measuring Brand Equity Across Product and Market”, California Management Review, Vol. 38 No. 3, pp. 102-121.


Sumber :
http://kampus.marketing.co.id/2012/05/23/ekuitas-merk/

KIAT FORMULA BISNIS DENGAN KEUNTUNGAN TINGGI

Terkadang, tempat terbaik untuk mengembangkan bisnis yang sukses dan menguntungkan adalah ketika Anda telah benar-benar menjalankan sebuah bisnis. Pelajaran itu dapat diambil secara langsung dari pasar dan pelanggan yang memberikan panduan singkat tentang hal-hal yang membuat bisnis Anda sukses dan tidaknya.
 
 
Bisnis ini pernah dicontohkan oleh Julian Metcalfe dan Sinclair Beecham dalam mendirikan toko sandwich yang sukses, Pret A Manger, 20 tahun lalu. Toko ini meraih keuntungan besar dan mendapat penghargaan sebagai “reinventing the sandwich” dan sangat familiar di Inggris, New York, serta Hongkong. 


Tahukah Anda sebenarnya bisnis mereka tidak dimulai dari sebagai toko sandwich. Awalnya mereka berupa toko minuman keras di Fulham, London, yang bernama “Hair of the Dog”. Namun segera menyadari bahwa mereka tidak akan mendapatkan kesuksesan dengan bisnis ini. Memang diakui oleh mereka penghasilan dari bisnis ini besar, tapi margin keuntungannya kecil. 


Dengan mendengarkan masukan dari klien serta keberanian dan kesiapan untuk mengubah penawaran pelanggan secara drastis dan akhirnya mereka meraih kesuksesan. 


Pelajaran ini mereka dapatkan secara langsung saat mereka aktif menjalankan bisnis di pasar. Karena kita tidak bisa menggeneralisasi semua pasar. Maka cara terbaik untuk mempelajari formula bisnis yang memiliki keuntungan tinggi adalah dengan belajar sambil mengerjakan. 


Berikut formula bisnis dengan keuntungan tinggi yang di kutip dari buku 100 ide bisnis terhebat
  1. Ketika memulai bisnis baru, jangan berharap untuk mendapatkan sebuah formula sempurna secara instan. Tak peduli sebanyak apa pun pesiapan teoritis yang telah dilakukan sebelumnya, akan selalu ada pelajaran yang hanya dapat dipelajari di lantai toko.
     
  2. Jangan berkecil hati jika menemukan masalah. Jangan melihatnya sebagai rintangan atau kegagalan, tapi lihatlah sebagai peluang yang sangat berharga untuk belajar. Buatlah analisis kenapa masalah itu muncul, signifikansihnya, dan pengaruh yang ditimbulkannya.
     
  3. Bersiaplah untuk membuat perubahaan drastis pada bisnis Anda. Meskipun akan sangat menggoda untuk mempertahankan formula tertentu, formula itu bisa saja diubah atau dalam kasus-kasus yang ekstrem atau dihilangkan agar Anda dapat memiliki alternatif yang menguntungkan.
     
  4. Gabungkan pembelajaran teoritis dengan pengalaman langsung. Kedua konsep tersebut tidak harus saling berpisah.

Semoga kiat-kiat tersebut bisa menambah wawasan Anda untuk terus maju dan berkembang. (HN).
 
 
 
 
Sumber : http://www.marketing.co.id/blog/2012/12/03/berani-mengambil-peluang-dalam-berbisnis/

CARA UNIK MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM BISNIS

Banyak pebisnis yang terbiasa dengan tantangan untuk mempertahankan produktivitasnya dan keuntungan di saat industri terancam. Ancaman itu bisa berasal dari:
  • Kerusuhan global
  • Kelangkaan pemasok
  • Kehadiran pesaing yang semakin mengancam 
 

Tidak sedikit pebisnis yang bisa melewati semua rintangan dan ada juga yang tidak bisa melewati tantangan tersebut. Salah satu contoh yang bisa dijadikan inspirasi bagi kita yakni kisah sukses dari perusahaan penerbangan Air France.

Perusahaan penerbangan asal Prancis ini menjadi lebih impresif karena adanya sejumlah tekanan yang signifikan dan terus menerus yang dihadapi oleh industri ini.

Dalam hal ini Air France merasa bahwa pasar tradisional terancam oleh beberapa peningkatan persoalan diantaranya:
  • Persoalan keamanan yang tidak menentu
  • Kemunduran industri penerbangan
  • Perkembangan perusahaan pengangkut berbiaya murah

Dengan adanya masalah ini Air France tetap kompetitif dan menaruh perhatian khusus kepada 4 teknik:
  1. Bereaksi cepat, dengan adanya krisis yang melanda itu, Air France mengimplementasi dengan cepat strategi baru agar perusahaan bisa bangkit kembali. 
  2. Bereaksi secara kolektif, dewan pengurus Air France mengadakan pertemuan guna mengambil tindakan segera, dengan mempertimbangkan cara terbaik dalam merespon suatu kejadian dan mengoordinasikan respons tersebut.
  3. Terus memperhatikan semua pesaing, di Prancis terdapat pesaing yang mapan untuk layanan transportasi kepada masyarakat yakni kereta berkecepatan tinggi (TGV). Ini berarti bahwa diperlukan banyak ilmu kreatif dan inovasi agar bisa menarik konsumen untuk bisa memilih Air France.
  4. Menggunakan semua sumber daya yang tersedia, sumber itu bisa berupa manusia yang dimaksimal untuk bisa bangkit kembali dari keterpurukan dan juga dari aset yang tadinya belum dimanfaatkan menjadi bermanfaat dan berguna untuk kelangsungan perusahaan. 
 
Setelah melihat contoh yang sukses dari Air France tersebut, kita bisa mengambil kesimpulan dan menerapkan ke dalam ide bisnis. Berikut penerapan-penerapan yang bisa kita ambil dari ide bisnis ini untuk meningkatkan daya saing yang unik seperti:
  1. Komunikasikan secara aktif brand value Anda, yakni apa yang membuat bisnis dan produk Anda spesial dan serta layak dipilih oleh konsumen.
  2. Bandingkan bisnis Anda dengan usaha orang lain. Apakah ada perbedaan yang mencolok, jika ada segera cari kelemahannya dan segera perbaiki.
  3. Temui pelanggan dan pahami persepsi serta kebutuhan mereka.
  4. Perkuat dan memahami serta pertahankan penyebab keberhasilan dalam berbisnis.
  5. Cari tahu kenapa pelanggan lebih mencari Anda daripada pesaing Anda.
  6. Tinjau ulang kekuatan dan kelemahan pesaing secara rutin. Kembangkan sebuah rencana kerja yang nantinya akan meminimalkan kekuatan dan mengeksplotasikan kelemahan mereka.
  7. Kembangkan serta sempurnakan produk dan taktik yang digunakan untuk menjual dengan memanfaatkan pemahaman Anda mengenai persaingan. (HN)

Bagaimana apakah Anda mendapat inspirasi dari contoh atas, sehingga dijadikan motivasi bagi Anda untuk berkembang.

Di kutip dari buku 100 Ide Bisnis Terhebat
 
 
 
 
Sumber : http://www.marketing.co.id/blog/2012/11/12/ide-bisnis-untuk-meningkatkan-daya-saing/

15 PELAJARAN BERHARGA DALAM MEMULAI BISNIS

Berikut ini beberapa pelajaran yang dapat membantu Anda untuk memulai bisnis: 

  1. Harus punya mimpi besar
    Sebuah usaha yang sukses selalu diawali dengan sebuah mimpi yang besar. Namun, mimpi saja tidak cukup. Kita harus percaya pada diri sendiri dan ide bisnis yang kita cetuskan. Dari sana, kita perlu memvisualisasikan bagaimana bisnis tersebut tidak hanya akan mengubah hidup kita, tetapi juga merevolusi dunia.
  2. Cocokan Impian Anda dengan tindakan
    Setelah mempunyai impian besar, cobalah mengambil inisiatif dan memastikan bahwa Anda bekerja setiap hari untuk menggapai impian tersebut. Perlu diingat mempunyai impian besar tapi tidak dibarengi dengan kerja keras hanyalah angan-angan belaka.
     
  3. Selalu percaya pada bisnis yang Anda jalankan
    Menjadi pebisnis haruslah fokus pada tujuan. Anda juga harus percaya diri dalam memasarkan produk dan jasa. Kalau Anda sendiri tidak percaya pada bisnis yang dijalankan, bagaimana mungkin Anda berharap orang lain akan percaya?
  4. Jangan takut berbuat kesalahan
    Kesalahan kadangkala tidak dapat dihindari. Membuat kesalahan memang bagian dari perjalanan bisnis. Namun yang terpenting Anda belajar dari kesalahan tersebut.
     
  5. Banyak jalan menuju sukses
    Mungkin Anda pernah mendengar pepatah yang mengatakan ‘Banyak jalan menuju Roma’, Ada banyak jalan menuju kesuksesan, dan jalan tersebut tidak selalu sama antara satu orang dengan yang lain. Itu sebabnya Anda harus kreatif mencari jalan sendiri dan tidak mengekor jalan para pesaing. Apa yang cocok untuk mereka belum tentu cocok untuk Anda.
     
  6. Pahami bisnis Anda
    Anda harus tahu betul seluk beluk bisnis agar dapat menjalaninya dengan baik. Pelajari setiap detail bisnis dan industri tempat Anda berkecipung. Pastikan Anda tahu setiap “lubang dan tikungan” dalam bisnis Anda.
     
  7. Hormati pelanggan
    Bisnis Anda hanya akan ada jika Anda mampu menarik dan mempertahankan pelanggan. Anda hanya dapat melakukan itu jika Anda memahami apa yang mereka inginkan dan memperlakukan mereka dengan hormat. Dengarkan apa yang pelanggan butuhkan.
     
  8. Kenali pesaing Anda
    Teliti dan ketahui pesaing Anda dalam segi produk dan penawaran harga. Dengan informasi tersebut Anda bisa meningkatkan daya saing dalam segi apapun terhadap para kompetitor.
     
  9. Siap berkorban
    Dalam menjalankan bisnis pasti ada yang namanya pengorbanan. Kewirausahaan memang memerlukan komitmen penuh untuk dijalankan.
     
  10. Belajar berkomunikasi
    Komunikasi sangat penting dalam menjalankan bisnis. Anda harus belajar bagaimana mengomunikasikan pikiran Anda dengan jelas dan terperinci agar bisnis yang dijalankan berjalan lancar.
     
  11. Carilah penasihat atau mentor
    Jangan segan-segan menjalin relasi dengan orang-orang yang memilki pengalaman dalam berbisnis serta cerdas dan berpengetahuan yang luas Mereka dapat memberikan bimbingan dan saran yang mungkin sangat berharga bagi perkembangan bisnis Anda. Mereka juga dapat membuka pintu bagi Anda untuk terus maju dan berkembang.
     
  12. Berusaha menyeimbangkan kehidupan
    Memulai dan mengoperasikan sebuah bisnis bisa sangat menegangkan. Anda perlu keseimbangan dalam hidup Anda. Coba meluangkan waktu untuk bersantai dan merenggangkan otot agar tidak tegang.
     
  13. Selalu berpikir positif
    Membangun bisnis tidak selalu akan mendapat dukungan dari orang-orang di sekitar kita. Mereka mungkin saja akan mencemooh atau bahkan berusaha menghentikan langkah Anda. Jauhi perkataan negatif tersebut dan fokuslah kepada orang-orang yang mendorong dan menginspirasi Anda untuk terus maju.
     
  14. Merangkul teknologi
    Teknologi telah begitu maju. Apapun bisa dilakukan dengan teknologi, karenanya jangan ragu merangkulnya agar bisnis dapat berjalan lebih efisien.
     
  15. Have fun
    Lakukanlah bisnis yang Anda sukai. Kewirausahaan tak ubahnya seperti roller coaster, kadang-kadang Anda ada di atas dan kadang-kadang di bawah. Nikmatilah setiap prosesnya, dan perjalanan Anda akan terasa lebih menyenangkan.

 
Tantangan yang kita hadapi saat membangun sebuah bisnis dapat dengan mudah membuat kita kehilangan arah. Itu sebabnya, kita harus menjaga agar semangat selalu menyala dan mimpi terus hidup. Selamat membangun bisnis! (Powerhomebiz/HN).
Sumber : http://www.marketing.co.id/blog/2012/12/27/15-pelajaran-berharga-dalam-memulai-bisnis/